PERKEMBANGAN DALAM KANDUNGAN
MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
ANAK
TENTANG
PERKEMBANGAN DALAM
KANDUNGAN
DISUSUN OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK IV
·
NOVI
ERISTA (12060164)
·
HENDRI
SELVIA (12060165)
DI BIMBING OLEH :
Bpk. Ahmad Zaini, S.Ag,
M.Pd
PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA
BARAT
2013
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Perkembangan
Dalam Kandungan”.
Makalah ini penulis ajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi
Perkembangan Anak (PPA)”
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tak ada
gading yang tak retak, begitu juga dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaaan, baik materi maupun
teknik penulisannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun, sehingga makalah ini bisa mencapai kesempurnaan sebagaimana
mestinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
yang membaca khususnya terhadap penulis. Atas kritik dan saran yang diberikan
penulis ucapkan terimakasih.
Padang, 18 Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1
1.
Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
2.
Rumusan Masalah ................................................................................... 1
3.
Tujuan ..................................................................................................... 1
4.
Manfaat Penulisan .................................................................................. 1
Bab II Pembahasan ............................................................................................. 2
1.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Janin dalam
Kandungan (Pra-Natal) .......................................................................... 2
2.
Prinsip-prinsip
Penurunan Sifat dari Orang Tua terhadap Anak ............ 5
3.
Bayi
Prematur dan Keguguran Ibu Hamil .............................................. 8
4.
Kasus
Dilapangan dan Solusi ................................................................ 13
Bab III PENUTUP ............................................................................................ 14
1.
Kesimpulan ............................................................................................ 14
2.
Saran ...................................................................................................... 15
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan janin didalam
kandungan (PraNatal) akan sangat mempengaruhi pertumbuhan individu ketika ia
sudah dilahirkan. Ketika didalam kandungan,
si janin harus sangat dijaga secara ekstra oleh kedua orangtua nya
khususnya si ibu. Perkembangan janin didalam kandungan sangat dipengaruhi oleh
apa yang makan si ibu (gizi), aktivitas-aktivitas si ibu dan yang terpenting
adalah kondisi si ibu harus dalam keadaan yang normal.
Banyak para ibu yang merasa senang
ketika melahirkan seorang anak, tetapi jika kehamilan nya itu tidak dijaga dan
dirawat secara hati-hati maka akan menimbulkan dampak yang sangat bruk.
Diantaranya si ibu bisa melahirkan anak yang premature atau si ibu megalami
keguguran. Oleh karena itu, kesehatan si ibu ketika hamil harus diperhatikan
baik oleh pihak keluarga ataupun si ibu itu sendiri.
2. Rumusan
Masalah
a. Factor-faktor
apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan janin didalam kandungan?
b. Bagaimanakah
prinsip penurunan sifat dari orangtua terhadap anak?
c. Apakah
penyebab bayi lahir premature?
d. Apa
factor yang mempengaruhi seorang perempuan mengalami keguguran?
3. Tujuan
a. Mahasiswa
mengerti dan memahami factor yang mempengaruhi perkembangan janin didalam
kandungan
b. Agar
mahasiswa dapat menjaga kesehatan dan menjalani hidup sehat
c. Agar
mahasiswa dapat memiliki pedoman bagaimana menjaga diri dari keguguran
4. Manfaat
Penulisan
Untuk mengetahui hal-hal yang bisa merusak
perkembangan janin didalam kandungan, penyebab keguguran dan bayi premature.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan Dalam
Kandungan
1.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Janin dalam Kandungan (Pra-Natal)
a. Gizi Ibu
Gizi makanan ibu berpengaruh pada
pertumbuhan janin. Pengaturan gizi yang baik akan berpengaruh positif,
sedangkan bila kurang baik maka pengaruhnya negatif. Pengaruh ini tampak jelas
pada bayi yang baru lahir dalam hal panjang dan besarnya. Panjang dan besarnya
bayi dalam keadaan normal bila gizi juga baik. Gizi yang berlebihan
mengakibatkan bayi terlalu panjang dan terlalu besar. Bayi yang terlalu panjang
dan terlalu besar bisa menyulitkan proses kelahiran.
Sedangkan ibu yang kekurangan gizi,
bayinya pendek, kecil, dan kondisi kesehatannya kurang baik. Menu protein
tinggi dibutuhkan oleh ibu hamil. Protein diperlukan untuk pertumbuhan bayi
yang dikandungnya. Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan
menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.
Ø Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Ø Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan kegururan ,
abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi,
asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir
rendah (BBLR)
b. Aktifitas
Fisik
Pada saat hamil ibu tetap perlu
melakukan aktiftas fisik, Tetapi terbatas pada aktifitas ringan. Aktifitas
fisik yang berat bisa menyebabkan keguguran kandungan, apalagi bila dilakukan
pada bulan-bulan awal kehamilan. Aktifitas fisik yang berat bisa mengakibatkan
kelelahan. Ibu hamil yang terlalu sering mengalami kelelahan fisik, besarnya
janin akan menyusut atau berkembangnnya tidak baik.
c. Kondisi
Emosional
Kondisi emosional ibu hamil yang
tidak stabil misalnya sering marah-marah atau selalu sedih, bisa berakibat
tidak baik terhadap perkembangan kejiwaan bayi yang akan dilahirkan. Dalam
perkembangnnya, bayi bisa menjadi cengeng atau terlalu perasa. Suasana hati
yang kelam dan emosi yang meledak-ledak dapat mempengaruhi detak jantung,
tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam
lambung, dan lain-lain. Trauma, stres, atau tekanan psikologis juga dapat
memunculkan gejala fisik seperti letih, lesu, mudah marah, gelisah, pening,
mual atau merasa malas. Karena perubahan yang terjadi pada fisik mempengaruhi
aspek psikologis dan sebaliknya, maka mudah bagi ibu hamil untuk mengalami
trauma. Menurut Shinto, trauma ini ternyata dapat dirasakan juga oleh janin.
Bahkan, janin sudah menunjukkan reaksi terhadap stimulasi yang berasal dari
luar tubuh ibunya. Sementara dalam masa perkembangan janin, ada masa-masa yang
dianggap kritis yang menyangkut pembentukan organ tubuh. Oleh karena itu, mau
tidak mau ibu hamil harus menjaga kondisi fisik maupun psikisnya agar bayinya
dapat tumbuh sehat.
d. Penyakit
yang di hidap Ibu
Penyakit yang diderita ibu pada saat
hamil bias berakibat negative kepada janin yang dikandung. Akibat negatif yang
bias ditimbulkan adalah kematian pada saat di dalam kandungan atau terbentuknya
organ-organ tubuh jari yang tidak sempurna atau cacat. Penyakit ibu yang bisa
menyebabkan kematian janin di dalam kandungan antara lain : kolera, malaria,
influenza, dan sipilis. Sipilis juga mengakibatkan kebutaan atau kecacatan
fisik yang lain pada bayi yang dilahirkan.
e. Pengaruh
Obat-obatan, narkoba, dan rokok
Seperti halnya penyakit, beberapa
macam obat-obatan yang diminum atau disuntikkan bisa mengakibatkan pertumbuhan
organ-organ tubuh yang tidak sempurna. Pengaruh ini terutama bisa terejadi pada
saat awal kehamilan. Obat-obatan yang bisa berpengaruh negatif tersebut antara
lain aspirin dan obat-obat malaria. Penggunaan obat-obatan narkotika, misalnya
: heroin, kokain, atau morfin juga berpengaruh tidak baik terhadap pertumbuhan
janin dan pengaruh ini terbawa sampai lahir. Pengaruh Narkotika seperti yang
dialami oleh ibunya tertular pada bayinya. Ibu hamil yang perokok juga
berpengaruh negatif terhadap janin yang dikandung. Besarnya pengaruh tergantung
pada banyak sedikitnya rokok yang dihisap setiap harinya. Pengaruhnya adalah
terhadap pertumbuhan janin, yang tampak pada kurangnya berat bayi yang dilahirkan.
Ada juga yang menyebutkan beberapa factor lain yang
mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan, antara lain :
ü Kelainan kromosom : Kelainan
kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhanseperti pada sindroma
Down’s dan sindroma Turner’s.
ü Mekanis : Posisi fetus yang abnormal
bisa menyebabkan kongenital seperti club foot
ü Toksi/zat kimia :beberapa
obat-obatan dapat menyebabkan kelainan kongenital.
ü Radiasi Paparan radium dan sinar
rontgen dapat kelainan pada janin seperti deformitas anggota gerak
ü Infeksi : Infeksi pada trimester
pertama dan kedua oleh virus TORCH dapat menyebabkan kalainan pada janin,
katarak, bisu tuli, retasdasi mental dam kelainan jantung.
ü Kelainan Imunologi : Adanya
perbedaan golongan darah antara janin daan ibu sehingga ibu membentuk antibody
terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran
darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan
kerusakan pada jaringan otak
ü Psikologi Ibu : Kehamilan yang tidak
diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil, dll
2.
Prinsip-prinsip
Penurunan Sifat dari Orang Tua terhadap Anak
Kromosom dan
Gen
Sel ini
memiliki inti sel atau nukleus, pada inti sel terdapat jalinan seperti benang
halus yang disebut kromosom. Kromosom inilah yang merupakan pembawa sifat
keturunan. Di sepanjang kromosom terdapat gen yang merupakan penentu sifat
keturunan suatu makhluk hidup. Jadi baik kromosom maupun gen sama pentingnya
dalam penurunan sifat.
Berdasarkan
fungsinya, kromosom dibedakan menjadi dua tipe, yaitu:
1. Kromosom Tubuh (Autosom) Yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh.
2. Kromosom Kelamin (Gonosom) Yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin
pada individu jantan atau betina atau pada manusia pria atau wanita.
Misalnya pada manusia pada setiap sel tubuhnya terdapat 46 buah kromosom
atau 23 pasang kromosom. 46 kromosom tersebut berasal dari ayah 23 buah dan
berasal dari ibu 23 buah. Jadi walaupun seorang anak mirip ayahnya tetap saja
setengah dari jumlah kromosom tubuhnya berasal dari ayah dan setengah
dari ibu. Sifat yang dimiliki
orang tua diwariskan kepada anaknya melalui gen. Gen terdapat di dalam kromosom
yang ada didalam inti sel.
Kromosom ada 2
jenis, yaitu
·
autosom (dikode dengan huruf A)
·
gonosom yang disebut juga
kromosom seks, yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin (dikodekan dengan
huruf XX untuk wanita, dan XY untuk pria).
Kromosom sel
tubuh (somatis) manusia bersifat diploid dengan jumlah kromosom 46 (23 pasang).
Pada pria adalah 44 A + XY, sedangkan pada wanita 44A + XX, atau 22 aa + XX.
Kromosom pada sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). Kromosom pada sel
spermatozoa adalah 22a + X dan 22a + Y. Kromosom pada ovum (sel telur) adalah
22a + X.
Sifat ada yang
diwariskan melalui kromosom autosom dan ada yang melalui gonosom. Baik bersifat
dominan maupun resensif.
a.
Pewarisan Sifat yang Terpaut
dalam Kromosom Seks
Gen yang
bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut
dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan
bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X,
tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.
·
Melalui Kromosom X
1) Buta warna
Orang yang
menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna
merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini
dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X.
Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:
1) XC XC :
wanita normal
2) Xc Xc :
wanita buta warna
3) XC Xc :
wanita pembawa buta warna/karier
4) XC
Y : pria normal
5) Xc
Y : pria buta warna
Wanita karier
atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe
dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna
2) Hemofilia
Hemofilia
merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku yang
terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut
dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal
(menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotipe adalah:
1) XH XH :
wanita normal
2) Xh Xh :
wanita hemofilia bersifat letal
3) XH Xh :
wanita pembawa/karier
4) XH Y :
pria normal
5) Xh Y :
pria hemofilia
3) Anodontia (gigi tidak
tumbuh)
4) Sindrom Lesch – Nyhan
Terjadi karena kelebihan basa nitrogen guanin, penderitan suka menggigit
bibir hingga rusak dan sering kejang otot yang tidak disadari.
·
Melalui Kromosom Y
Penderita hanya
laki-laki. Pewarisan sifat dari ayah ke anak laki-laki sehingga disebut gen holandrik.
1).
Hipertrikosis (telinga berambut)
2).
Hysterixgravior (seluruh tubuh berambut, termasuk muka)
b.
Sifat / kelainan yang diwariskan
melalui autosom dominan
Ø Brakhtidaktili (jari pendek)
Ø Sindaktili (jari bergabung)
Ø Polidaktili (jumlah jari lebih)
Ø Warna kulit, rambut, dan mata hitam atau cokelat
Ø Rambut keriting
c.
Sifat / kelainan yang diwariskan
melalui autosom resesif
a. Gangguan mental (idiot, debil, imbisil)
b. Thalasemia (kelainan alfa dan beta pada haemoglobin/Hb sehingga Hb tidak
dapat mengikat oksigen)
c. Anemia sel sabit. Sel darah merah berbentuk bulan sabit dan penderita
kekurangan haemoglobin.
d.
Kelainan karena perubahan jumlah
maupun struktur kromosom
a.
Kelainan karena perubahan jumlah
kromosom



b. Kelainan akibat perubahan struktur kromosom


3.
Bayi
Premature dan Keguguran Ibu Hamil
a.
Bayi
Premature
Faktor-faktor
yang menyebabkan bayi lahir Prematur adalah sebagai berikut :
1. Factor Ibu
Ø Antroprometris
Bila postur ibunya kerdil (short stature) dapat mempengaruhi
janin di rahimnya, yaitu tak bisa mengembang dengan sempurna.
Ø Masalah Gizi
Seperti kurang gizi atau anemia pada ibu sehingga
menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat dalam
waktu lama akan mempengaruhi kelahiran bayi sebelum waktunya.
Ø Kondisi Servik Uteri
Yaitu leher rahim yang lemah. Misal, setiap bayinya
berkembang besar, servik uteri ibunya ingin membuka terus, sehingga bayi
terpaksa untuk dilahirkan
Ø Psikologis sang ibu.
Jika perempuan yang hamil mengalami stres berat atau depresi
di awal-awal kehamilan atau selama kehamilan akan berisiko dua kali lipat
melahirkan secara prematur. Selain itu juga menimbulkan dampak buruk bagi sang
bayi seperti bayi yang kekurangan gizi atau bahkan kematian bayi sebelum
melahirkan.
Ø Memiliki bentuk rahim yang tidak
normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa perempuan
yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil yang sama
yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh dibandingkan dengan
bentuk rahim yang normal.
Ø Infeksi
Seperti infeksi
vagina yang disebut vaginosis bakterial. Bakteri ini akan naik ke atas
menyebabkan ketuban mudah pecah. Akibatnya, bayi lahir cepat. Selain itu, harus
diwaspadai juga infeksi TORCH (Toxoplasma, Others Hepatitis B, HIV/AIDS,
Rubella, Cytomegalovirus, Herpes). Infeksi TORCH, selain dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dan kelahiran prematur, juga berdampak tumbuh kembang anak di
kemudian hari.
Ø Penyakit
Sepertil pre-eklampsia.
Ø Persalinan Spontan Atau disebut
spontaneous preterm labor
Persalinan prematur spontan ini tak dapat diduga sebelumnya,
tapi biasanya berhubungan dengan latar belakang ibunya, yaitu umur ibu (terlalu
tua atau terlalu muda), anak pertama (nuliparitas) atau banyak anak
(multiparitas), adanya riwayat kelahiran prematur atau riwayat abortus,
perdarahan pada kehamilan muda, ketuban pecah dini, kenaikan berat badan ibu
selama hamil tak sesuai, kehamilan ganda, ibu perokok berat, faktor pekerjaan,
dan ibu yang mengalami stresberat.
2. Factor Ekonomi
Yaitu menyangkut keadaan sosio-ekonomi keluarga tersesbut,
tingkat pendidikan, sifat aktivitas pekerjaan ibu, hubungan keluarga, dukungan
psikologis suami selama hamil dan stress lingkungan
3. Faktor Pemukiman
dan Kesehatan
Contohnya faktor pemukiman dan kesehatan lingkungan. Konon,
wanita hamil yang mengalami paparan timah hitam (asap knalpot) mempunyai risiko
melahirkan bayi premature
4. Faktor
Pelayanan Kesehatan
Misalnya, pemeriksaan kehamilan yang masih terbatas atau
sarana pelayanan kesehatan yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Ada beberapa penyebab dasar bayi bisa lahir prematur. Di
antaranya:
1.
Pre-Eclampsia/ Eclampsia
Gangguan ini sering muncul pada masa kehamilan dan disebut
dengan penyakit kehamilan. Gejala-gejala yang umum adalah tingginya tekanan
darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh, dan jika diteruskan sang ibu bisa
kejang-kejang terus menerus.
2.
Placenta Previa
Kondisi ibu hamil dengan letak plasenta menutupi jalan
lahir, termasuk kehamilan berisiko tinggi sehingga bayi lahir secara prematur.
3.
Fetal Growth Retardation
Kegagalan dalam pertumbuhan bayi atau terdapat gangguan
pertumbuhan dalam kandungan, dalam hal ini pertumbuhan bayi dalam kandungan
tergolong lambat, sehingga bayi harus dikeluarkan dari rahim sang ibu.
4.
Infesction/ Chorio Amnionitis
Salah satu kondisi yang menyebabkan bayi lahir secara
prematur adalah infeksi pada selaput pembungkus bayi. Ini bisa terjadi ketika
kantung yang berisi bayi dan cairan amniotik pecah atau menyembur sebelum
waktunya untuk lahir.
5.
Multiple Gestation
Dalam rahim ibu terdapat bayi kembar dan rahim ibu tidak
bisa menampung, sehingga terjadi persalinan secara prematur.
6.
Poly Hydramnios/ Fetal Malformation
Air ketuban terlalu banyak juga bisa menyebabkan bayi lahir
secara prematur.
7.
Uterine Abormalities
Rahim yang bentuknya tidak normal, memiliki bentuk rahim
yang tidak normal juga bisa memicu kelahiran secara prematur. Terdapat beberapa
perempuan yang mempunyai kelainan dalam bentuk rahimnya, tapi memberikan hasil
yang sama, yaitu bayi memiliki ruang yang lebih sempit untuk tumbuh
dibandingkan dengan bentuk rahim yang normal.
b.
Keguguran
Pada Ibu hamil
Keguguran adalah keluarnya janin atau persalinan
prematur sebelum bayi mampu untuk hidup, yang terjadi sebelum usia kehamilan 20
minggu. Sekitar 10 sampai 20% kehamilan mengalami keguguran, dan lebih dari 80%
terjadi sebelum usia kandungan 12 minggu.
Faktor-faktor
yang Menyebabkan Seseorang Berisiko Keguguran
Meskipun
setiap wanita berisiko keguguran, namun akan lebih besar risikonya kepada
seseorang yang memiliki kecenderungan seperti berikut:
1. Usia
Wanita dengan usia yang lebih tua
berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom dan besar kemungkinannya
untuk keguguran. Wanita yang hamil saat usia 40 tahun berisiko keguguran dua
kali lipat dibanding wanita berusia 20 tahun.
2. Riwayat keguguran
Wanita yang memiliki dua atau lebih
riwayat keguguran secara berturut-turut lebih mungkin dibandingkan wanita lain
untuk keguguran lagi.
3. Penyakit kronis
diabetes tidak terkontrol dan
kelainan darah tertentu yang diwariskan, gangguan autoimun (seperti sindrom
antifosfolipid atau lupus), dan gangguan hormonal (seperti sindrom ovarium
polikistik) adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Masalah rahim atau serviks
memiliki kelainan tertentu pada
rahim bawaan, kondisi rahim yang parah (pita jaringan parut), atau leher rahim
yang lemah atau tidak normal (dikenal sebagai insufisiensi serviks) adalah
peluang untuk keguguran. Hubungan antara fibroid rahim dan keguguran masih
kontroversial, namun kebanyakan fibroid tidak menimbulkan masalah.
5. Riwayat cacat lahir atau masalah genetic
jika Anda, pasangan, atau anggota
keluarga Anda memiliki kelainan genetik, pernah diidentifikasi punya masalah
genetik pada kehamilan sebelumnya, atau pernah melahirkan anak dengan cacat
lahir, Anda akan berisiko lebih tinggi untuk keguguran pada kehamilan
selanjutnya.
6. Infeksi
penelitian telah menunjukkan risiko
yang paling tinggi untuk keguguran jika Anda memiliki listeria, gondok,
rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, HIV, dan infeksi
tertentu lainnya.
7. Merokok, minum alkohol, dan
menggunakan narkoba: merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan
seperti kokain dan MDMA (ekstasi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko
keguguran. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya
tingkat mengonsumsi kafein dan peningkatan risiko keguguran.
8. Obat
terdapat beberapa obat yang jika
dikonsumsi dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi Anda untuk meminta
penjelasan kepada dokter jika diberikan beberapa obat untuk diminum saat hamil.
Hal ini juga berlaku untuk obat resep, termasuk obat nonsteroidal
anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin.
9. Racun lingkungan
faktor lain yang dapat menyebabkan
seseorang berisiko keguguran adalah racun yang ada di lingkungan. Beberapa
bahan kimia seperti formaldehid, benzena, dan etilen oksida, dan dosis besar
radiasi atau gas anestesi dianggap berbahaya.
10. Faktor Paternal
kondisi ayah juga berkontribusi
terhadap risiko keguguran. Para peneliti sedang mempelajari sejauh mana sperma
dapat rusak oleh racun lingkungan tapi masih memungkinkan untuk membuahi sel
telur. Beberapa studi telah menemukan risiko yang lebih besar untuk mengalami
keguguran ketika ayah telah terkena merkuri, timbal, dan beberapa bahan kimia
industri dan pestisida.
11. Prosedur Diagnostik
ada kemungkinan kecil terhadap
risiko keguguran setelah chorionic villus sampling (diagnosa yang dilakukan
pada jaringan plasenta) dan amniosentesis (suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan
cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin)
12. Risiko keguguran juga akan tinggi
jika Anda hamil kembali dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan.
4.
Kasus Dilapangan dan Solusi
Banyak
kita melihat atau pun mendengar, para ibu yang begitu kehilangan ketika dia
mengalami keguguran. Dan seorang ibu begitu tampak bersedih ketika bayi yang
dilahirkan nya adalah bayi premature. Hal ini bisa saja terjadi kepada seluruh
ibu-ibu didunia jika mereka tidak bisa menjaga kehamilan mereka secara
ekslusif.
Menjaga
pola hidup sehat dan selalu memjaga kebersihan adalah langkah utama yang dapat
dilakukan untuk menghindarkan terjadinya keguguran dan kelahiran bayi
premature. Menjaga keadaan psikologi si ibu dan berada pada lingkungan yang
sehat adalah hal kecil yang dapat dilakukan agar perkembangan janin tumbuh
secara normal.
Terkadang
ketika si ibu mengetahui bahwa dia mengalami keguguran dan melahirkan bayi
premature banyak seorang ibu yang tidak bisa menerima dengan ikhlas dan
terkadang sempat membuat mereka menjadi depresi. Keluarga, adalah pihak utama
yang sangat berperan penting dalam kejadian ini, keluaraga harus selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada si ibu bahwa hal yang terjadi kepada
dirinya ini bukan lah akhir dari segalanya.
Oleh
sebab itu, ketika hamil hendak lah keluarga dan si ibu selalu menjaga kesehatan
dan menjauhkan si ibu dari tekanan yang merusak perkembangan janin. Selalu
check-up ke dokter kandungan agar bisa mengetahui bagaimana perkembangan janin.
Dan hal yang terpenting adalah selalu menjaga pola hidup sehat dan menjaga
kebersihan dan menjauhkan si ibu dari tekanan fisik maupun psikis, yang mampu
mengancam perkembangan janin.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan antara lain karena :
Ø Gizi
Ibu
Ø Aktivitas
Fisik
Ø Kondisi
Emosional
Ø Penyakit
yang di hidap si ibu
Ø Pengaruh
obat-obatan, narkoba dan rokok
b. Prinsip-prinsip
penurunan sifat dari orangtua terhadap anak adalah sbb :
Ø Melalui
kromosom X
Ø Melalui
kromosom Y
c. Penyebab
bayi lahir premature adalah :
Ø Factor
ibu, diantaranya :
Antroprometris,
masalah gizi, kondisi fisik uteri, psikologis si ibu, bentuk rahim yang tidak
normal, infeksi, penyakit dan persalinan spontan
Ø Factor
ekonomi
Ø Factor
pemukiman dan kesehatan
d. Penyebab
seorang perempuan mengalami keguguran, antara lain :
Ø Usia
Ø Riwayat
keguguran
Ø Penyakit
kronis
Ø Masalah
rahim atau serviks
Ø Riwayat
cacat lahir atau masalah genetic
Ø Infeksi
Ø Merokok,
minum alcohol dan narkoba
Ø Racun
lingkungan
Ø Prosedur
diagnostic
2. Saran
Perkembangan janin didalam
kandungan sangat dipengaruhi oleh si ibu. Jika si ibu memiliki keadaan fisik
dan psikis yang tidak normal. Tidak jarang seorang ibu melahirkan bayi
premature bahkan keguguran. Hal ini disebabkan bukan hanya karena factor
eksternal tapi dari factor si ibu itu sendiri. Si ibu yang tidak begitu
memperhatikan perkembangan janin.
Kita
sebagai calon pendidik dan calon orang tua harus lebih banyak mengetahui
hal-hal kecil yang mungkin bisa merusak perkembangan janin didalam kandungan
yang terkadang tidak begitu diperhatikan oleh si ibu dsn lingkungan.
Kita
harus lebih bisa menjaga pola hidup sehat dan menjaga kebersihan mulai dari
sekarang, terutama bagi perempuan yang nantinya akan menjadi calon seorang ibu.
Hidup sehat dan menjaga kebersihan adalah hal pertama yang dapat mencegah
seorang ibu melahirkan bayi premature dan keguguran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asrinah,
dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. http://faktor-faktor-penyebab-keguguran-pada-ibu-hamil.html.32xYh67.com
3.
Kartini Kartono.2002. Psikologi
Anak. Bandung : Mandar
Maju
4.
Agoes Soejanto. 2005. Psikologi
Perkembangan. Jakarta : Asdi Mahasaty
Komentar
Posting Komentar