BERBAGAI KETERAMPILAN BELAJAR
MAKALAH
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
Tentang
BERBAGAI KETERAMPILAN BELAJAR
OLEH
:
KELOMPOK
III
BK 012 E
OKTA BUNGA
SUTRA (12060159)
DIANA
HARIYASTI M. (12060160)
NOVI ERISTA (12060164)
HENDRI SELVIA (12060165)
DI BIMBING OLEH :
Ahmad Zaini., S.Ag.,
M.Pd
PROGRAM
STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu.
Sebuah proses belajar
mempunyai unsur-unsur yang penting di dalamnya yang berpengaruh terhadap hasil
belajar itu sendiri. Dalam suatu proses belajar pasti ada hambatan-hambatan dan
masalah yang dihadapi oleh siswa. Masalah-masalah tersebut dapat diminimalisir
dengan berbagai cara atau metode. Salah satunya adalah dengan cara menguasai
keterampilan-keterampilan belajar.
Keterampilan belajar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan individu
dalam aspek terpenting dalam belajar; pertama untuk lebih memahami konsep belajar untuk belajar, dan yang kedua
menekankan implikasi praktis dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam
aktivitas sehari-hari seperti proses belajar mengajar, training, konseling,
pengembangan program dan melaksanakan program di dalam lingkup akademik
(Djamal, 2006 : 10).
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
konsep dasar dari keterampilan belajar?
2. Bagaimana
penerapan keterampilan belajar dalam BK?
C. Tujuan
1. Mampu
memahami konsep dasar keterampilan belajar.
2. Dapat
menerapkan keterampilan belajar dalam layanan BK di sekolah.
D. Manfaat
Untuk
memberikan pengetahuan mengenai keterampilan belajar serta penerapannya dalam
bimbingan dan konseling. Selain itu, karya ilmiah ini bermanfaat untuk para
konselor sebagai salah satu acuan untuk mengevaluasi diri mengenai proses
belajar yang biasa dilaksanakan
kepada siswa serta
dijadikan bahan memecahkan permasalahan yang sejenis.
BAB II
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Keterampilan
Belajar
Keterampilan
belajar merupakan keahlian yang didapatkan (acquired skills) oleh
seorang individu melalui proses latihan yang berkesinambungan dan mencakup
aspek optimalisasi cara-cara belajar baik dalam domain kognitif, afektif
ataupun psikomotorik. Namun demikian komponen utama latihan keterampilan
belajar dalam konsepsi learning how to learn difokuskan pada individu
itu sendiri sebagai learner, sehingga setiap individu dilatih untuk
mengembangkanaya dan karakteristik belajarnya sendiri dan bukan ‘dipaksa’ untuk
mengikuti gaya belajar yang one size fits for all (satu cara yang sama
untuk semua orang).
Secara
umum keterampilan belajar menitik beratkan pada strategi pembelajaran
untuk membantu peserta didik menjadi lebih baik dan lebih mandiri dalam
belajar. Peserta didik akan belajar bagaimana mengembangkan dan menerapkan
belajar, keterampilan manajemen pribadi, dan interpersonal dan keterampilan
kerja sama tim untuk meningkatkan pembelajaran dan prestasi di sekolah. Program
pembelajaran ini membantu siswa untuk membangun kepercayaan diri dan motivasi
untuk mengejar peluang untuk sukses di sekolah dan jenjang pendidikan
selanjutnya.
Secara khusus,
keterampilan belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh,
mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan cara untuk
menyelesaikan persoalan (Marshak & Burkle, 1981 dalam Maher & Zins,
1987). Dalam memperoleh keterampilan belajar, siswa akan menyadari bagaimana
cara belajar yang terbaik sehingga menjadi lebih bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya.
B. Hakikat
Keterampilan Belajar
Hakikat keterampilan belajar meliputi empat unsur
utama yaitu:
1. Transformasi
Persepsi Belajar
Dalam berbagai
hal guna meningkatkan keahlian belajar dalam basic skills (membaca,
menulis dan mendengar) ataupun dalam menangani rasa takut dan kecemasan.
Transformasi ini tidak hanya melatih kemampuan kognitif saja akan tetapi juga
meliputi domain afektif dan psikomotorik dari setiap orang. Sehingga mampu
menunjukkan pemahaman tentang keterampilan dan strategi belajar yang diperlukan
untuk sukses di sekolah.
2. Keterampilan
Manajemen Pribadi
Kemampuan
menerapkan pengetahuan keterampilan belajar dan kekuatan (potensi) belajar yang
dimilikinya untuk mengembangkan strategi guna memaksimalkan dan meningkatkan
pembelajaran sehingga dapat meraih kesuksesan belajar di sekolah menengah.
3. Interpersonal
Dan Keterampilan Kerjasama Tim
Kemampuan
mengidentifikasi dan menjelaskan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk sukses dalam hubungan interpersonal dan kerjasama tim. Selain itu, juga
menunjukkan kemampuan yang tepat untuk menerapkan keterampilan interpersonal
dan kerjasama tim dalam berbagai lingkungan belajar.
4. Kesempatan
Eksplorasi
Mengembangkan
portofolio dokumen yang terkait dengan penilaian diri, penelitian, dan ekplorasi karir yang
diperlukan untuk merencanakan jalur untuk keberhasilan sekolah menengah.
Keempat unsur itu merupakan ciri keterampilan
belajar yang utuh yang sebenarnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam
proses pembelajaran keterampilan belajar keempat unsur itu diharapkan dapat
muncul, sehingga peserta didik dapat mengalami proses internalisasi
keterampilan belajar di dalam sikap belajarnya secara utuh dan sempurna
sehingga dapat mengurangi kemungkinan kebuntuan dalam belajar (learning
shutdown).
C. Tujuan
Penerapan Keterampilan Belajar
Tujuan penerapan keterampilan belajar adalah sebagai
berikut:
1.
Meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pembelajaran
2. Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar
3. Membentuk
peserta didik yang mandiri dalam belajar
D. Karakteristik Siswa yang Memiliki Keterampilan Belajar
Beberapa karakteristik siswa yang memiliki
keterampilan belajar, antara lain :
1.
Percaya diri (Self-Esteem)
2. Tidak menyandarkan diri pada orang lain (independence)
3. Mampu merekonstruksi belajar sesuai dengan dirinya
(mengorganisasi belajar)
4. Mampu berinisiatif sendiri
5. Bertanggung jawab (responsibility)
6. Mampu berpikir logis dalam mengarahkan tujuan belajar
7. Mempunyai kemampuan fleksibilitas dan adaptabilitas
yang tinggi terhadap lingkungan
8. Selalu mempunyai gagasan baru (kreatif)
E. Aspek-aspek
Keterampilan Belajar
1. Keterampilan Membaca
Tampubulon (1993) menjelaskan bahwa pada
hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari
tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan huruf – huruf.
Sedangkan menurut Poerwodarminto (1976)
membaca yaitu melihat sambil melisankan suatu tulisan dengan tujuan ingin
mengetahui isinya. Menurut Tarigan,
membaca adalah pemerolehan pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisan
(1983).
Ada banyak metode membaca, metode ini merupakan
hasil riset dari para ilmuwan tentang cara membaca yang efektif. Salah satunya
adalah metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Metoda SQ3R
memberikan strategi yang diawali dengan membangun gambaran umum tentang bahan
yang dipelajari, menumbuhkan pertanyaan dari judul/subjudul suatu bab dan
dilanjutkan dengan membaca untuk mencari jawaban dari pertanyaan.
Ada lima tahapan
proses dalam membaca dengan metode SQ3R ini, yaitu:
a. Survey atau meninjau
Baca Judul - Baca Pendahuluan – Baca Kepala
Judul/Subbab – Perhatikan Grafik, Diagram – Perhatikan Alat Bantu Baca.
b. Question atau bertanya
Setelah kerangka pemikiran suatu bab diperoleh, mulai perhatikan kepala
judul/subbab yang biasanya dicetak tebal. Perhatikan kepala judul ini satu per
satu dan ubah kepala judul ini jadi beberapa pertanyaan. Tulislah pertanyaan-pertanyaan itu pada suatu kolom
dengan lebar 1/3 halaman kertas dan kolom sisanya untuk jawaban yang diperoleh
selama membaca.
Misalkan kita membaca buku tentang “Belajar di SMA” dan kepala judulnya
adalah “Manfaatkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolahmu”. Pertanyaan
yang dapat kita mundulkan adalah “Mengapa kita harus memanfaatkan kegiatan
ekstrakurikuler?” dan “Bagaimana caranya kita bisa ikut terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler?”.
c. Read atau membaca
Bacalah suatu subbab dengan tuntas jangan pindah ke subbab lain sebelum
kita menyelesaikannya. Pada saat membaca, kita mulai mencari jawaban pertanyaan
yang kita buat pada Question. Tuliskan jawaban yang kita peroleh dengan
dengan kata-kata sendiri di kertas yang pada 2/3 kolom yang disiapkan. Dan
jangan membaca di tempat tidur.
d. Recite atau menuturkan
Cara melakukan Recite
adalah dengan melihat pertanyaan-pertanyaan yang kita buat sebelum membaca
subbab tersebut dan cobalah jawab pada selembar kertas tanpa melihat buku.
e. Review atau mengulang
Proses ini dapat
dilakukan dengan membaca ulang seluruh subbab, melengkapi catatan atau
berdiskusi dengan teman. Cara Review yang terbukti efektif adalah dengan
menjelaskan kepada orang lain.
2. Keterampilan Menulis
Menulis merupakan keterampilan berfikir
yang tidak dapat dipisahkan dan turut berpengaruh dalam pencapaian hasil
belajar siswa. Aktifitas ini berkenaan dengan bagaimana seorang siswa mengikat
informasi pembelajaran dan menyajikannya kembali dalam bentuk tulisan. Jika metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran, teknik menulis dapat diartikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode melalui aktifitas
menulis.
DePorter
(2000:57) mengatakan bahwa, “Menulis
yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari
orang. Bagi pelajar, hal ini seringkali berarti perbedaan antara mendapatkan
nilai tinggi atau rendah pada saat ujian”.
Selanjutnya
ia (1999: 145) mengemukakan beberapa bentuk keterampilan menulis diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.
Mencatat Standar/Linier
Teknik Mencatat Standar merupakan teknik pencatatan yang lazim dan telah lama
digunakan. Teknik mencatat ini adalah bentuk catatan dengan pola memanjang
kebawah mengikuti alur garis pada kertas.Beberapa gaya pencatatan standar
diantaranya :
1)
gaya kalimat/naratif yang terdiri dari tulisan apapun
yang akan dikomunikasikan dalam bentuk naratif
2)
gaya daftar yang menyertakan menuliskan ide ketika ide itu muncul
3)
gaya garis besar/alpabet yang terdiri dari membuat catatan
dalam urutan hierarki yang terdiri dari kategori utama dan subkategori
b.
Catatan TS
Catatan TS adalah singkatan dari Catatan : Tulis dan Susun.
Bentuk catatan ini membantu siswa berkonsentasi dengan memanfaatkan
tulisan-tulisan tentang pikiran-pikiran dan menyadarinya sebagai bagian dari
proses belajar serta menyertakan asosiasi yang terkait dengan emosi yang
bermanfaat dalam proses pengingatan.
Secara anatomis Catatan TS membagi kertas dengan garis
menjadi 2 kolom, yaitu kolom kiri dan kolom kanan. Kolom kiri dibuat
lebih luas yang berfungsi untuk daerah menulis catatan. Pada kolom ini siswa
dapat menulis tanggal, nama, dan informasi penting lainnya selama mendengarkan
penjelasan guru, merangkum, membaca dan sebagainya.
Sedangkan kolom kanan dibuat lebih sempit yang berfungsi
untuk menyusun catatan. Pada kolom ini siswa dapat menuliskan pemikiran
asosiasi yang muncul dalam benak mereka. Bisa berupa pendapat, reaksi dari apa
yang didengar, pertanyaan, perasaan, dan sebagainya.
c.
Mind Map (Peta Pikiran)
Peta Pikiran merupakan salah satu dari bentuk pencatatan
dalam bentuk organijer grafik. Teknik ini lahir dari ide tentang sifat kerja
otak yang memiliki karakteristik dan pola tertentu dalam memproses setiap
informasi. Peta pikiran merekam informasi ke dalam bentuk kata kunci, gambar,
simbol dan sebagainya membetuk pola informasi yang memetakan.
3.
Keterampilan Bertanya
Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon
dari seseorang yang dikenal. Respons
yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai hal-hal yang merupakan hasil
pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong
kemampuan berfikir.
Dalam proses
belajar mengajar , bertanya memainkan peranan penting sebab perrtanyaan yang
tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif
terhadap siswa , yaitu :
a.
Meningkatkan
partisipasi siswa dalam dalam kegiatan belajar mengajar
b.
Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau
dibicarakan
c.
Mengembangkan pola dan
cara belajar aktif dari siswa sebab berfikir itu sendiri sesungguhnya adalah
bertanya
d.
Menuntun proses
berfikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar menentukan
jawaban yang baik
e.
Memusatkan perhatian
siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.
Dasar- dasar
pertanyaan yang baik
a.
Jelas dan mudah
dimengerti oleh siswa
b.
Berikan informasi yang cukup
untuk menjawab pertanyaan
c.
Difokuskan pada suatu
masalah atau tugas tertentu
d.
Berikan waktu yang
cukup kepada anak untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan
e.
Bagikanlah semua
pertanyaan kepada seluruh murid secara merata
f.
Berikan respon yang
ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siwa untuk menjawab atau
bertanya
g.
Tuntunlah jawaban siswa
sehingga mereka dapat menemukan jawaban yang benar
Fungsi
pertanyaan di dalam kegiatan pembelajaran antara lain :
a.
Mendorong siswa untuk
berfikir
b.
Meningkatkan
keterlibatan siswa
c.
Merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan
d.
Memusatkan perhatian
siswa pada satu masalah
e.
Membantu siswa
mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik
4. Keterampilan Mengatur Waktu
dan Lingkungan
Manajemen waktu merupakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
produktivitas waktu. Manajemen waktu bertujuan kepada produktifitas yang
berarti rasio output dengan input.
Cara-cara mengatur waktu:
1)
Membuat daftar “kerjaan”.
2) Membuat jadwal harian/mingguan.
3) Merencanakan jadwal yang lebih panjang (bulanan).
4) Belajarlah dengan rutin setiap hari tetapi degan
frekuensi waktu yang tidak terlalu lama.
5) Atur waktu belajar sekitar 5-10 menit saja.
6) Dahulukan pelajaran yang dianggap sulit.
Cara-cara mengatur
lingkungan:
1)
Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata
sehingga tampak menyenangkan.
2) Buku, jurnal, majalah, surat kabar, atau media lain,
yang hendak dijadikan sebagai sumber belajar perlu ditempatkan di dekat kegiatan
belajar peserta didik.
5. Keterampilan Mengikuti Ujian
Agar seorang siswa dapat
mengerjakan ujian dengan baik, maka dia harus mempersiapkan diri, baik
itu persiapan secara psikologis, maupun untuk melakukan review sebelumnya.
Persiapan tes dapat dilakukan dengan persiapan mental, menjaga kesehatan tubuh,
dan percaya pada kemampuan diri sendiri.
a. Belajar-Pasca Belajar
Beberapa hal yang dapat dilakukan selama maupun setelah belajar,
diantaranya
1) Review catatan segera
setelah pembelajaran di kelas,
2) Review catatan dengan singkat sebelum masuk
pembelajaran di kelas berikutnya
3) Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan
tersebut secara periodic
b. Mengantisipasi Soal Ujian
Siswa dapat mengantisipasi soal ujian dengan mengira-ngira soal yang akan
keluar dengan:
1) Perhatikan setiap pedoman belajar (poin utama, bab, subbab,
handsout, dll.)
2) Pelajari soal-soal ujian sebelumnya atau dapat
mempelajari soal-soal Latihan Mandiri (LM)
3) Berdiskusilah dengan teman untuk menebak kira-kira
soal apa yang akan keluar dalam ujian.
c. Tips Saat Ujian
Saat pelaksanaan ujian dapt dilakukan:
1) Datang dengan persiapan yang matang dan lebih awal
2) Tenang, percaya diri, sudah siap sedia, dan akan
mengerjakan ujian dengan baik
3) Preview soal-soal ujian dulu (terutama untuk soal
uraian atau yang memiliki waktu yang cukup banyak), luangkan 10% waktu untuk
membaca soal lebih mendalam
4) Jawab soal-soal ujian secara stretegis, dengan mulai
menjawab pertanyaan yang mudah, kemudian dengan soal-soal yang sukar
5) Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, etahuilah
jawaban mana yang harus dipilih/ditebak.
6) Ketika mengerjakan soal ujian esai/uraian, pikirkan
dulu jawabannya sebelum menulis.
7) Sisihkan 10% waktu ujian untuk memerikasa ulang
jawaban yang telah dikerjakan.
8) Analisa hasil ujian, setiap ujian dapat membantu dalam
mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya
F. Penerapan
Keterampilan Belajar Dalam BK
Dalam bimbingan
konseling, konselor dapat menerapkan bimbingan belajar untuk mengembangkan
keterampilan belajar dengan melaksanakan bimbingan belajar. Bimbingan belajar
menurut Yusuf (2009) adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu siswa dalam
mengembangkan pemahaman dan keterampilan dalam belajar dan memecahkan
masalah-masalah belajar.
Sedangkan menurut Yusuf, Nurikhsan (2006) mengartikan
bahwa bimbingan belajar adalah sebagai bimbingan yang diarahkan untuk membantu
siswa dalam memecahkan masalah belajar.
1.
Layanan bimbingan belajar dilaksanakan melalui tahap-tahap :
a.
Pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar
b. Pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar
c. Pemberian bantuan pengentasan masalah
2. Langkah-langkah yang ditempuh dalam bimbingan:
a. Menentukan masalah
b. Pengumpulan data
c. Analisis data
d. Diagnosis
e. Prognosis
f. Treatment/terapi
g. Tindak lanjut/follow
up
Dalam bimbingan belajar, keterampilan belajar amat
penting untuk diterapkan. Berbagai cara belajar yang dimiliki, akan sangat
mendukung para konselor mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa
khususnya pada bidang akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar
ini.
Meskipun demikian, keterampilan belajar perlu didukung
oleh program bimbingan untuk dapat mengembangkan keterampilan belajar siswa
melalui:
1.
Inventarisasi tingkat penguasaan keterampilan belajar siswa,
2. Sikap dan kebiasaan belajar siswa,
3. Pengetahuan yang memebantu siswa mengembangkan potensi
diri dengan mengembangkan keterampilan belajar.
4. Peran konselor sekolah sebagai ahli yang memiliki
kemampuan memandirikan siswa
5. Mampu menuangan atau memberdayakan semua potensi
sekolah ke dalam pengembangan program bimbingan dan konseling sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa keterampilan belajar adalah suatu keterampilan
yang spesifik seperti mengorganisasi, memproses, dan menggunakan informasi yang
diperoleh dari aktivitas belajar seperti membaca yang dapat mengembangkan
kemandirian siswa dalam belajar. Cara menerapkan keterampilan belajar adalah
dengan melaksanakan bimbingan belajar. Hal tersebut akan sangat mendukung para
konselor mengembangkan kemampuan dan potensi para siswa khususnya pada bidang
akademik dengan menerapkan berbagai keterampilan belajar.
B.
Saran
Sebagai calon konselor sekolah dan seorang guru yang profesional, hendaklah
kita terlebih dahulu memahami dan menguasai berbagai keterampilan belajar
tersebut guna mempermudah kita dalam melaksanakan tugas dan profesi kita dimasa
depan. Dan jika ada kesalahan baik dalam penulisan ataupun materinya, penulis
mengharapkan saran atau masukan untuk perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua terkhususnya penulis sendiri.
KEPUSTAKAAN
Ahmadi, Abu dan Widodo
Supriyono. 2004. Psikologi
Belajar. Jakarta : PT Asdi Mahasatya
Prayitno dan Erman
Amti. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta :
PT Asdi Mahasatya
Rifa’i, Achmad dan Catharina. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT
Unnes Press
Komentar
Posting Komentar