TEORI PERKEMBANGAN KARIER ANAK
MAKALAH
BIMBINGAN DAN KONSELING KARIER
Tentang
TEORI PERKEMBANGAN KARIER ANAK
OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK VIII
·
MAIMATUL KAMELA (11060210)
·
MERI HANDAYANI (12060148)
·
NOVI ERISTA (12060164)
Dosen Pembimbing : Bpk Zulfikar., S.Pd.I., M.Pd.
PROGRAM STUDI
BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI
SUMATERA BARAT
PADANG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut Donald E. Super (Dewa. K.S, 1987:65)
bahwa kematangan bekerja dan konsep diri (selft-concept)
merupakan dua proses perkembangan yang berhubungan. Maksudnya adalah bahwa
tingkat kematagan bekerja itu saling berhubungan. Apabila konsep diri seseorang
itu baik, maka kematangan kerjanya pun juga baik.
Dalam perkembangan
anak-anak ada pula pekerjaan yang disesuaikan dengan umur dan tingkat dengan
kematangan emosinya. Yang mana dalam teori super terdapat 6 fase perkembangan
karir pada manusia. Salah satunya adalah fase Growth. Dalam fase ini
dijelaskan bahwa terhitung sejak anak lahir sampai lebih kurang umur 15 tahun.
Pada fase ini anak sedang mengembangkan berbagai poten, pandangan khas, sikap,
minat dan kebutuhan-kebutuhan yang dipadukan dalam struktrur gambaran diri.
Jadi untuk lebih
mengetahui lebih lanjut tentang perkembangan karir pada anak-anak maka kami
akan membahasnya pada bab selanjutnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana konsep dasar
teori perkembangan karir pada anak-anak?
2.
Apa saja bentuk karir
yang ada pada anak?
3.
Bagaimana tujuan dari
kesadaran karir pada anak?
4.
Apa saja kelebihan dan
kelemahanya?
5.
Bagaimana penerapannya
dalam layanan bimbingan dan Konseling?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui konsep
dasar teori perkembangan karir pada anak-anak
2.
Untuk mengetahui bentuk
karir yang ada pada anak
3.
Untuk mengetahui tujuan
dari kesadaran karir pada anak
4.
Untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahanya
5.
Untuk mengetahui bentuk
penerapannya dalam layanan bimbingan dan Konseling
BAB
II
PEMBAHASAN
TEORI
PERKEMBANGAN KARIR ANAK
A.
Konsep Dasar Teori
Perkembangan Karir Anak
Konsep dasar yang
mendasari perkembangan karir Super adalah bahwa perkembangan karir dipengaruhi
oleh beberapa factor-faktor yang berada dalam diri individu (internal) seperti
kecerdasan, bakat khusus, minat, dan yang ada di luar individu (eksternal)
yaitu aspek-aspek
lingkungan sosial ekonomi seperti
lingkungan masyarakat, sekolah, dan keadaan ekonomi. Hal ini sejalan dengan
yang dikemukakan Hadiarni ( 2009 : 127) yang mengatakan bahwa perpaduan antara
faktor internal dengan faktor eksternal diri individu melahirkan pilihan karir
seseorang, namun yang amat dominan dalam mempengaruhi karir diri seseorang
adalah faktor yang berada pada diri individu.
Gabungan dari
keseluruhan faktor tersebut berpengaruh terhadap pandangan individu mengenai
karir dan harapan individu terhadap masa depannya. Faktor-faktor tersebut juga
berpengaruh terhadap perkembangan individu yang akan membentuk konsep diri
idividu. Berdasarkan asumsi ini, Super membagi teorinya kedalam dua konsep
utama yaitu konsep peran kehidupan dan tahap kehidupan.
Bagi Super, peran-peran hidup
menggambarkan 6 peran utama individu yaitu pelajar (student), pekerja (worker),
warga negara (citizen), aktivitas waktu luang (leisurute), keluarga
(homemaker), dan anak (child).
Teori Super merupakan
teori yang paling banyak memberikan pengaruh terhadap pengembangan karir. Teori perkembangan karir
yang dikemukakan oleh Donald Super ini berdasarkan 3 konsep utama yaitu self, life-span,
life-space.
Dalam hal ini difokuskan terhadap life-span.
Berdasarkan konsep teori perkembangan karir menurut Super, life-span
merupakan konsep mengenai rentang kehidupan menunjukkan proses pengembangan
karir sepanjang rentang kehidupan inividu. Konsep ini menjadi dasar
pengembangan tahap pengembangan pekerjaan untuk memahami tahap-tahap kehidupan.
Konsep ini digambarkan
oleh Super dalam pelangi kehidupan karir life
career rainbow (Sidik, 2012) dimana bagian luar dari pelangi menggambarkan
usia dan tahapan kehidupan. Seperti tergambar dalam diagram life career rainbow, terdapat lima
tahapan pengembangan vokasional, yaitu pertumbuhan, eksplorasi, pemantapan,
pembinaan/ pemeliharaan, dan kemunduran. Tahapan ini berkaitan erat dengan
tahap perkembangan kehidupan, yaitu masa anak-anak, remaja, dewasa awal, dewasa, dan
masa tua, kedua konsep tahapan perkembangan ini kurang lebih sama dalam rentang
usia masing-masing.
Menurut Super (Sharf,
1992:127) perkembangan karir pada masa anak-anak
dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan curiga
(coriouscity). Bentuk kecurigaan
diimplementasikan dengan bentuk eksplorasi (eksploration).
Masa eksplorasi adalah suatu perkembangan karir yang penting dan tidak boleh
berhenti. Hadiarni (2009:130) mengatakan masa ekplorasi itu dari umur 15 tahun
sampai 24 tahun. Tahap eksplorasi menurut Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak
seseorang memiliki kesadaran bahwa pekerjaan itu merupakan suatu aspek daripada
kehidupannya, pada masa fantasi seseorang menentukan arah pilih seringkali
tidak realistis dan sering dikaitkan dengan permainannya.
Eksplorasi adalah suatu
upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber informasi (information). Anak akan mengupayakan
bagaimana informasi itu didapatkan dengan berbagai cara. Salah satu sumber
informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola (key figures). Proses kematangan anak,
berkembang dari dalam diri anak sendiri (internal
control) dan lingkungan yang mempengaruhinya (eksternal control). Cara anak dalam membuat keputusan karir,
berkembang berdasarkan perspektif (time
perspective) terhadap suatu pekerjaan tertentu dan harapan dimasa yang akan
datang.
Konsep diri (self concept) yang positif akan
mempercepat kearah pengambilan keputusan karir. Perkembangan konsep diri adalah
suatu tahap yang penting dari keseluruhan proses perkembangan karir. Konsep
diri berasal dari upaya anak dalam mengeksplorasi lingkungan yang dapat dijadikan
media pembelajaran kearah informasi karir, peniruan, menemukan figur orang
dewasa yang sesuai dan pengembangan minat.
B.
Kesadaran Karir Pada Anak
Perkembangan karir
adalah suatu proses yang terikat secara sosial, artinya perkembangan karir ikut
dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan, kondisi ekonomi, kondisi geografis,
status kesukuan, jenis kelamin dan kelompok sosial.
Karir adalah suatu
rentangan aktifitas pekerjaan yang saling berhubungan antar individu untuk
memajukan kehidupannya yang melibatkan berbagai perilaku, kekuatan motivatif,
kemampuan, sikap, kebutuhan, aspirasi, cita – cita sebagai suatu rentang
kehidupannya sendiri.
Pada usia sekolah dasar
kesadaran karir lebih dititik beratkan pada eksplorasi karir dan pengenalan
jabatan yang ada dalam lingkungan masyarakat. Meskipun anak belum sampai pada
tahap pemilihan karir, namun pemilihan karir sangat dipengaruhi oleh lingkungan
keluarga, masyarakat, media atau faktor lain yang ikut dalam membantu mengambil
keputusan dalam karir. Pihak sekolah membantu anak mendapat informasi karir,
mengenal karakteristik diri serta hubungan antara pekerjaan dan belajar dalam
kehiduan sehari – hari. Pada waktu yang sama, kurikulum sekolah hendaknya
menjaga dari bias gender mengenai informasi pekerjaan.
Rumusan kompetensi
kesadaran karir siswa sekolah dasar dikembangkan berdasarkan perkembangan anak
dan aspek kesadaran karir anak yang meliputi:
a.
Aspek kesadaran diri
b.
Kesadaran pengetahuan karir
c.
Kesadaran mencari informasi karir
d.
Sikap terhadap karir
e.
Kesadaran membuat pilihan sehat dan keputusan efektif
f.
Kesadaran keterampilan karir
Dalam perkembangan,
suatu aspek dengan aspek lainnya saing berkaitan dan saling mempengaruhi serta
bergerak berdasarkan pola – pola tertentu. Oleh karena itu, perkembangan dapat
dimaknai sebagai serangkaian perubahan dinamis yang melibatkan seluruh aspek kehidupan
individu sebagai hasil dari kematanga dan pengalaman baik secara internal
maupun eksternal.
C.
Tujuan Kesadaran Karir
Pada Anak
Secara khusus layanan
bimbingan disekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi
tugas – tugas perkembangan yang meliputi aspek, perkembangan pribadi sosial,
akademik dan karir, sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Adapun tujuan
dilaksanakan bimbingan karir disekolah dasar untuk kesadaran karir anak adalah
sebagai berikut:
1.
Mengenali macam dan
ciri dari berbagai jenis pekerjaan
2.
Orientasi dan informasi
karir pada umumnya secara sederhana
3.
Menentukan cita-cita dan merencanakan
masa depan
4.
Pengenalan dan
pemahaman diri secara awal berkenaan dengan kecenderungan karir yang hendak
dikembangkan
5.
Mengeksplorasi arah
pekerjaan
6.
Orientasi dan informasi
secara sederhana terhadap pendidikan yang lebih tinggi khususnya berkaitan
dengan karir yang hendak dikembangkan
7.
Menyesuaikan antara
keterampilan, kemampuan dan minat yang dimiliki dengan jenis-jenis pekerjaan yang
telah tersedia dilingkungan masyarakat
D.
Faktor – faktor
Kesadaran Karir Anak
Faktor –faktor yang dapat mempengaruhi
kesadaran karir anak terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal
Faktor internal dapat dibedakan satu
dengan yang lain namun tidak dapat dipisah – pisah karena semua faktor dapat
membentuk keunikan kepribadian. Faktor internal yang dapat mempengaruhi
kesadaran karir pada anak usia sekolah dasar sebagai berikut:
a.
Nilai-nilai kehidupan (values)
Nilai dapat menjadi pedoman dalam hidup
seseorang sampai kapan pun dan sangat menentukan gaya hidup atau life style. Nilai memegang penting dalam
keseluruhan perilaku dan dapat mempengaruhi seluruh harapan serta aspirasi
dalam hidup. Penanaman kesadaran karir pada anak untuk menumbuhkan akan
pemahaman akan diri yang akan berpengaruh terhadap gaya hidup masa yang akan
datang.
b.
Taraf intelegensi
Taraf intelegensi seseorang ikut menjadi
faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran karir seorang anak.
c.
Bakat khusus
Bakat menjadi faktor yang cukup
berpengaruh terhadap kesadaran karir pada anak. Bakat merupakan abilitas dasar
khusus dalam bidang tertentu. Intelegensi dan bakat hanya dapat dideteksi dengan
mengidentifikasi indikator-indikator
yang manifestasikan dalam kualifikasi perilaku
d.
Kecenderungan akan
minat
Minat disertai dengan pemilihan sesuatu.
Pemilihan karir merupakan perilaku yang disadari, karena memerlukan
pertimbangan dan pemikiran tertentu baik yang berhubungan dengan pertimbangan
etika, kemanfaatan atau memadai tidaknya aspek yang dipilih untuk kepentingan
dirinya pada masa sekarang dan masa yang akan datang
e.
Sifat atau ciri
kepribadian yang dapat memberi corak khas pada seseorang
Kemampuan untuk mengenal sifat
kepribadian akan membantu anak dalam mengenal diri dan memperoleh pemahaman
diri yang positif. Gambaran diri da mengenal sifat kepribadian menjadi masukan
untuk menentukan keberanian anak dalam mencari informasi karir.
f.
Pengetahuan atau
informasi yang tepat
Anak atau usia sekolah dasar harus disisipkan
pengalaman langsung, pengaturan alat-alat
dan media perlu diperluas sehingga memberikan tantangan pemecahan masalah yang
perlu dieksplorasi , informasi dan pengeuasaan keterampilan dasar. Pengetahuan
atau informasi yang tepat adalah modal bagi anak untuk merencanakan masa
depannya.
2) Faktor
Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak dapat dibedakan satu sama lain
namun tidak dapat dipisahkan karena akan menciptakan keseluruhan ruang gerak
kehidupan.
Faktor eksternal yang
saling terkait dan dapat mempengaruhi kesadaran karir pada anak sebagai
berikut:
a.
Masyarakat
Yaitu lignkungan sosial budaya dimana
anak dibesarkan. Lingkungan masyarakat yang sangat luas dan berpengaruh besar
terhadap pandangan anak terhadap kesadaran karir anak
b.
Status Sosial Ekonomi
Yaitu tingkat pendidikan orang tua,
tingkat pendapatan orang tua, jabatan orang tua, daerah tempat tinggal orang
tua serta suku bangsa.
c.
Pengaruh dari seluruh
anggota keluarga besar dan keluarga inti
Orang tua dan saudara kandung dari orang
tua menyatakan segala harapan serta mengkomunikasikan pandangan dan sikap
tertentu terhadap pendidikan dan pekerjaan. Pengaruh tersebut akan berdampak
pada pandangan anak terhadap suatu pekerjaan tertentu.
E.
Kekuatan dan Kelemahan
Kekuatan dari teori ini
terletak pada kemampuan individu untuk mewujudkan konsep diri dalam suatu
bidang jabatan yang paling diinginkan untuk mengekspresikan diri sendiri dan
juga berkaitan dengan pilihan terhadap peran yang dimiliki. Tersedianya
kesempatan untuk mengambil keputusan sepanjang hidup.
Sedangkan kelemahannya,
adalah seseorang yang tidak mempunyai konsep diri yang positif akan sulit untuk
mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan dan bila perkembangan melalui
tahap kehidupan tidak mendapat bimbingan dan arahan akan mendapat kesulitan
bagi individu mengembangkan konsep diri dan potensi yang dimiliki.
F.
Penerapan Layanan
Konseling di Sekolah
Dilaksanakannya
bimbingan karir di sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa untuk
mengenal dirinya sendiri dan mengoptimakan potensi yang dimiliki, sehingga
siswa mampu untuk mengenal dirinya sendiri dan mengoptimalkan potensi yang
dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi serta dapat belajar dalam
membuat pilihan dan memutuskan sesuatu. Untuk mengoptimalkan potensi yaitu
bagaimana siswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dimana
tinggal.
Dilaksanakan bimbingan
karir disekolah dasar ialah membantu siswa untuk mengidentifikasi perasaan
suka, tidak suka, mengetahui minat, dapat menggambarkan peran diri dalam setiap
posisi kehidupan, berpikir positif tentang
diri serta mengembangkan cita-cita
yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Bimbingan dan konseling
memfasilitasi siswa untuk memahami dan menerima agar siswamemiliki konsep diri
yang utuh dalam berhubungan dengan orang lain serta mendapatkan pengalaman dan
peluang dalam mengambil keputusan, selain itu bimbingan karir juga menciptakan
lingkungan belajar yang efektif bagi siswa.
Layanan bimbingan di
sekolah dasar lebih banyak melibatkan banyak pihak. Disamping itu dengan
melihat karakteristik anak, maka pemberian layanan bimbingan perlu bekerjasama
dengan orang – orang yang berarti dalam kehidupan anak seperti orang tua, guru
dan orang yang menjadi idola. Kegiatan bimbingan di sekolah dasar lebih
menekanka akan pentingnya peran guru dalam fungsi bimbingan.
Materi bimbingan dan
konseling disekolah dasar termuat ke dalam empat bidang bimbingan yaitu
bimbingan pribadi, sosial, akademik, dan karir. Khusus dalam bidang bimbingan
karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa-siswa sekolah dasar
mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk karir dimasa yang akan datang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan karir pada masa anak – anak
dipengaruhi oleh adanya dorongan atau yang lebih dikenal dengan perasaan curiga
(coriouscity) yang diimplementasikan dengan bentuk eksplorasi (eksploration). Tahap eksplorasi menurut
Sukardi ( 1987 : 68) diawali sejak seseorang memiliki kesadaran bahwa pekerjaan
itu merupakan suatu aspek daripada kehidupannya, pada masa fantasi seseorang
menentukan arah pilih yang seringkali dikaitkan dengan permainannya. Eksplorasi
adalah suatu upaya yang dilakukan anak menuju kearah mendapatkan sumber
informasi (information). Salah satu
sumber informasi bagi anak adalah figur seseorang yang menjadi idola (key figures).
Terdapat dua factor yang mempengaruhi
kesadaran karir anak yang terdiri dari
faktor internal dan faktor eksternal.
Teori ini juga terdapat kelemahan dan
kekurangan. Kelebihannya yaitu kemampuan individu untuk mewujudkan konsep diri
dalam suatu bidang jabatan yang paling diinginkan,sedangkan kekurangannya yaitu
seseorang yang tidak mempunyai konsep diri yang positif akan sulit untuk
mewujudkan dirinya pada suatu bidang pekerjaan tertentu.
Dilaksanakannya bimbingan karir di
sekolah dasar ialah sebagai upaya membantu siswa untuk mengenal dirinya
sendiri dan mengoptimakan potensi yang dimiliki, sehingga siswa mampu mengidentifikasi
serta dapat belajar dalam membuat pilihan dan memutuskan sesuatu.
B.
Saran
1.
Bagi guru pembimbing,
membantu siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan mengembangkan bakat yang dimilkinya melalui
kegiatan bermain
2.
Orangtua,
memberikan contoh yang baik kepada anak seperti dalam berbicara, bersikap dan
bertingkah laku serta mengontrol pergaulan anak
3.
Siswa, dapat
memilah-milah prilaku yang pantas dan tidak pantas untuk ditiru
REFERENSI
Hadiarni
dan Irman. 2009. Konseling Karir.
Batusangkar : STAIN Batusangkar Press
http://konselingindonesia.com/index.php?option=com_conten&task=view&id=329&itemid=148,
diakses 6 April 2013
http://sidikapriansyah.blogspot.com/2012/03/teori-donald-e-super.html,
diakses 5 April 2013
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Depdikbud
Dirjen Dikti Proyek Pendidikan Tenaga Akademik.
Richard, S. Sharf. 1992. Applying Career Development Theory to
Counseling (Terjemahan). California
Sukardi, Dewa Ketut. 1987. Bimbingan Karir Di Sekolah – Sekolah.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Winkel, W.S. dan Hastuti, S. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan (Edisi Revisi).
Jakarta: PT. Grasindo
Komentar
Posting Komentar