PEMILIHAN DAN PENENTUAN JABATAN DEWASA AWAL
MAKALAH
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI DEWASA
Tentang
PEMILIHAN DAN PENENTUAN JABATAN DEWASA AWAL
DISUSUN OLEH :
BK/012/E
KELOMPOK VII
·
PENI PUTRI NINDA SARI (12060147)
·
NOVI ERISTA (12060164)
·
PUTRI PURNAMA (10060
DI BIMBING OLEH :
Rila Rahma
Mulyani., M.Psi., Psikolog
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bagi sebagian besar pria dewasa
sekarang, kebahagiaan bergantung kepada kesesuaian antara bakat, minat dan
tugas yang diembannya. Artinya, makin cocok bakat dan minat dengan jenis
pekerjaan yang diembannya maka makin tinggi pula tingkat kepuasan yang diperoleh.
Ada beberapa studi yang mengatakan bahwa penyesuaian kerja harus dilakukan
dalam sejumlah kawasan. Masing-masing penyesuaian tidak bergantung pada
perubahan yang terjadi pada bidang lain. Tetapi yang lebih penting adalah bahwa
dalam penyesuaian ini pengalaman individu dari kategori sukses maupun gagal
dalam usaha mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap penyesuaian sosial
dan personal yang juga setingkat dengan kepuasan hidup.
Erickson (dalam Monks, Knoers &
Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolongkan dalam usia dewasa
awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan komunikatif dengan atau
tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam bentuk keintiman maka ia akan
mengalami apa yang disebut isolasi (merasa tersisihkan dari orang lain,
kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Bagi dewasa awal penentuan jabatan biasanya diawali
dengan berbagai pertimbangan
yang bersangkutan dengan aspek-aspek individualnya, faktor-faktor sosial,
ekonomi → faktor sosial ekonomi dapat bersangkutan dengna lapangan kerja yang
tersedia ddalam masyarakat, tujuannya ekonomi yang dipunyai untuk kepentingan
latihan kerja, mungkinan pad ahubungan sosial dengan halangan tertentu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah proses
pemilihan dan penentuan jabatan bagi dewasa awal ?
2.
Bagaimanakah arti
pentingnya pemilihan jabatan bagi dewasa awal ?
3.
Apa saja kesulitan
dalam pemilihan jabatan dalam masa dewasa awal ?
4.
Bagaimanakah bentuk
penentuan pekerjaan, jabatan dan keperluan bimbingan itu ?
C.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan pengertian orang dewasa penulis makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk memenuhi
persyaratan dalam matakuliah Psikologi Perkembangan Dewasa
2.
Untuk memenuhi
kelengkapan tugas sebagai mahasiswa yang belajar Matakuliah Psikologi
Perkembangan Dewasa
3.
Sebagai syarat
untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) Psikologi Perkembangan Dewasa
D.
Manfaat Penulisan
Adapun bebrapa manfaat penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
bagaimanakah proses pemilihan dan penentuan jabatan bagi dewasa awal
2.
Untuk mengetahui
apakah arti pentingnya pemilihan jabatan bagi dewasa awal
3.
Untuk mengetahui
apa saja yang menjadi kesulitan-kesulitan dalam pemilihan jabatan bagi dewasa
awal
4.
Untuk mengetahui
bagaimanakah bentuk penentuan jabatan, pekerjaan dan keperluan bimbingan
BAB II
PEMBAHASAN
PEMILIHAN DAN
PENENTUAN JABATAN DEWASA AWAL
A.
Proses Penentuan
Dan Pemilihan Jabatan
Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase
usia dewasa awal harus melakukan tahap atau proses dalam pemilihan jabatan,
antara lain sebagai berikut:
1.
Pilihan pekerjaan
Penyesuaian pertama adalah memilih bidang yang cocok
dengan bakat, minat dan faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja
kesehatan mental dan fisiknya dapat dikelola dengan baik. Banyak kasus dalam
memilih bidang kerja yang tidak cocok dengan bakat dan minat tetapi dipilih
karena besarnya pengaruh sosial yang ada, ini justru menimbulkan ketidakpuasan
terhadap hasil karyanya, tidak merasa mencintai tugasnya dan akhirnya prestasi
kerja sangat menurun.
Penyesuaian peranan seks merupakan dasar bagi penyesuaian
pekerjaan. Contohnya, seorang laki-laki tidak dapat puas dengan pekerjaan yang
bersifat “maskulin” yang dipilihnya karena tekanan orangtua atau sosial bila ia
sebenarnya berminat pada pekerjaan yang bersifat “feminim”. Beberapa orang telah menentukan pilihannya
jauh-jauh hari sebelum mereka bekerja, sehingga jauh-jauh hari juga mereka
melatih diri. Sebaliknya, banyak orang dewasa muda bingung tentang apa yang
akan mereka kerjakan dalam bidangnya setelah selesai dari pendidikan SLTA,
bahkan yang tamat dari perguruan tinggi.
2.
Stabilitas pilihan
pekerjaan
Penyesuaian kedua adalah
dalam menentukan pilihan jurusan harus dilakukan dengan mantap. Seberapa jauh
tingkat kemantapan pemilihan jurusan bagi seseorang bergantung pada tiga
faktor, yaitu pengalaman kerja, daya tarik pribadi terhadap pekerjaan, dan
nilai yang terkandung pada pekerjaan yang dipilih. Makin dewasa seseorang,
biasanya ia makin menambah nilai yang mendukung kemantapannya terhadap suatu
pekerjaan tersebut, daripada orang yang mengerjakan pekerjaan yang lebih
menarik atau tawaran gaji yang lebih tinggi.
3.
Penyesuaian diri
dengan pekerjaan
Bentuk
penyesuaian ketiga yang perlu dilakukan adalah penyesuaian diri terhadap jenis
pekerjaan yang telah dipilihnya. Tak dapat dibantah lagi, bahwa faktor yang paling
mempengaruhi proses penyesuaian diri seseorang dengan pekerjaannya adalah sikap
pekerja itu sendiri. Havighurst, dalam
studinya tentang sikap pekerja terhadap pekerjaannya menyimpulkan bahwa ia
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori umum, yaitu :
a. Sikap kerja yang menopang-masyarakat, pekerja
yang bersikap menopang masyarakat dalam dirinya kurang atau tidak berminat akan
kerjanya dan hanya memperoleh sedikit kepusan kerja. Orang yang seperti ini
sering kali memandang pekerjaannya sebagai beban yang berat dan tidak
menyenangkan dan memandang hari depan hanya agar cepat menjalani masa pensiun.
b.
Sikap
kerja yang melibatkan ego, para pekerja yang dalam bekerja melibatkan ego,
biasanya memperoleh kepuasan pribadi yang lebih besar. Bagi beberapa orang,
bekerja merupakan dasar harga diri dan kebanggaan. Karena bekerja dianggap
sebagai suatu yang penting, dan mereka ketakutan apabila suatu saat ia dipaksa
untuk pensiun.
B.
Arti Penting Pemilihan
Jabatan
Banyak orang-orang dewasa awal
melihat tidak hanya penting tentang pekerjaan
pilihan mereka, tetapi juga suatu hal yang mendesak. Pilihan karier sudah
menjadi ajang penuh kecemasan dan tingkat putus asa di kalangan muda-mudi;
sebagian ketakutan bahwa “semua persediaan pekerjaan yang baik sudah diambil”
dan bahkan mereka merasa harus puas dengan apa yang dicapainya untuk pemenuhan
karier mereka jika dibandingkan dengan orang tua mereka yang terpaut diatasnya
Kerja dalam suatu jabatan tertentu
bagi manusia, khususnya dalam masa dewasa awal, tidak saja punya arti
individual melainkan juga punyai artin penting bagi manusia/ masyarakat. Pemilihan pekerjaan
yang tepat bagi seorang dewasa
akan mendatangkan kepuasan bagi individu yang bersangkutan serta melahirkan ketenangan
dalam kehidupan suatu masyarakat. Masyarakat yang dipenuhi oleh pengangguran
dan diisi oleh individu yang salah pilih jabatan pekerjaan akan mengalami
kemunduran yang lambat laun akan menjadi lemah dansecara pelan-pelan ataupun
cepat akan mnuju kehancuran secara pasti.
Para ahli psikologi dan sosiologi
banyak yang sepakat bahwa
pemilihan pekerjaan merupakan wakil dari pendidikan jalan hidup seseorang dewasa dalam tahun -2
pertama masa dewasa
C.
Kesulitan dalam
pemilihan jabatan
Pilihan
jabatan dibuat pada saat
pertengahan sampai remaja akhir, pada saat tahun tahun terakhir di bangku
sekolah menengah umum. Memilih
karier merupakan salah satu pilihan di antara banyak pilihan penting lainnya
yang harus dihadapi pada tahun-tahun masa remaja atau dewasa muda. Ini adalah
pilihan yang sangat berat di pikiran para dewasa
awal.
Menurut Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Perkembangan, Ada beberapa yang menjadi kesulitan-kesulitan bagi dewasa awal
dalam pemilihan jabatan yaitu sebagai berikut :
1.
Jumlah dan jenis
pekerjaan yang berbeda yang akan dipilihnya akan terus bertambah
2.
Tuntutan perubahan
kebutuhan yang begitu cepat akan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk memegang suatu pekerjaan yang mengarah kepada sistem kerja otomatis
3.
Tingkat
fleksibelitas waktu kerja yang rendah menjadikan wanita sulit untuk
menyesuaikan diri dengan jadwal pekerjaan kantor dan tugas-tugas dirumah
4.
Perlu persiapan
yang lama dan memakan banyak biaya untuk membentuk karier sehingga sulit sekali
bagi seseorang untuk menukar kariernya
5.
Untuk jabatan dan
tugas tertentu dipandang sebagai pekerjaan khusus untuk wanita (perawat dan
guru) sedangkan untuk tugas kedirgantaraan dan kerekayasaan (engineering)
dianggap sebagi tugas pria
6.
Ada juga jenis
pekerjaan yang dianggap tidak meyenangkan seperti jenis pekerjaan yang bersifat
pelayanan dan perbaikan (service)
7.
Ada pekerjaan yang
banyak disukai yaitu tugas yang dapat memberikan akal untuk mengidentifikasi
diri daripada tugas yang membuat perasaan sesorang terangsang terus, seperti
petugas bagian penggerakan roda mesin-mesin raksasa
8.
Tugas-tugas yang
kurang jaminan keamanannya, terutama pekerjaan musiman dimana wanita memperoleh
kesempatan yang lebih banyak dari pada pria
9.
Kemampuan seseorang
untuk lalai karena pengalaman dan latihan yang pernah diperolehnya sangat
minim, dan juga karena petunjuk yang pernah diterima dalam memilih bidang
pekerjaan yang sesuai kurang tepat dan relatif kecil
10.
Pendidikan dan
pelatihan yang pernah diperoleh tidak memenuhi syarat yang diperlukan untuk
memegang pekerjaan yang masih lowong
11.
Sasaran penjurusan
yang diperoleh sejak masa anak-anak hingga masa dewasanya tidak realistis
12.
Adanya nilai dan
harapan yang tidak realistis khususnya yang berkenaan dengan prestise dan
otonomi tugas-tugas
D.
Penentuan Jabatan,
Pekerjaan dan Keperluan Bimbingan
Besar atau kecilnya penyesuaian
jabatan pekerjaan yang dibuat oleh dewasa awal dalam jabatan kerja yang telah
dijalaninya, dapat diteliti dari beberapa
hal berikut :
1. Prestasi kerja
Kriteria
pertama terhadap penyesuaian pekerjaan seseorang adalah tingkat keberhasilan
yang dicapai dalam kerja. Bagi banyak dewasa muda mempunyai pekerjaan yang
aman, lebih berarti daripada meniti karier ke jenjang yang lebih tinggi. Dalam
penilaian proses penyesuaian, tercapainya harapan seseorang dan diperolehnya
rasa puas atas hasil kerjanya merupakan kriteria yang penting. (Freda Leinwand
dari Monkmeyer).
2. Perubahan pekerjaan dengan sukarela
Kriteria kedua dalam proses penyesuaian bidang keahlian
seseorang adalah jumlah perubahan yang dilakukan seseorang terhadap kejuruannya
atau pekerjaannya. Jumlah ini dapat digunakan sebagai indikator kegagalan atau
keberhasilan seseorang dalam menyesuaikan dirinya dengan jurusan dan bidang
yang ditekuni selama ini. Mengganti bidang kerja dan menghabiskan waktu untuk
melatih karier baru juga merupakan bukti yang menunjukkan bahwa proses
penyesuaian mereka sangat jelek.
Sering terjadi perubahan pekerjaan yang dilakukan oleh
para wanita dengan senang hati. Seorang istri yang bekerja, berhasil atau tidak
dalam menyesuaikan diri dengan pekerjaannya, merasa perlu pindah pekerjaan
karena ternyata suaminya pindah tugas atau pindah kerja ke lain tempat yang
masyarakatnya berbeda.
3. Kepuasan
Kriteria ketiga dalam penyesuaian bidang kerja adalah
tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan. Pada awal usia dua puluhan, sebagian besar
orang sudah merasa senang kalau memperoleh pekerjaan, walaupun pekerjaan
tersebut tidak seluruhnya menyenangkan dan disukainya, sebab pekerjaan ini
telah memberinya kebebasan yang diinginkan sehingga memungkinkannya untuk menikah.
Rasa tidak puas biasanya mulai terjadi selama pertengahan
usia duapuluhan sampai menjelang usia tigapuluhan, terutama ketika orang muda
tidak dapat menanjak secepat yang mereka harapkan, setelah masa ini biasanya
rasa puas mereka meningkat sebagai hasil dari prestasi besar yang dicapai dalam
imbalan keuangan yang semakin besar. Rasa puas diperoleh dari prestasi
kerjanya. Dan yang lebih penting lagi adalah uang untuk hidup dengan gaya hidup
yang mereka inginkan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari materi mengenai “Pemilihan dan Penentuan Jabatan
Dewasa Awal” adalah sebagai berikut :
1.
Proses Penentuan
Dan Pemilihan Jabatan
1)
Pilihan pekerjaan
2)
Stabilitas pilihan
pekerjaan
3)
Penyesuaian diri
dengan pekerjaan
2.
Arti
Penting Pemilihan Jabatan
è Dengan memilih jabatan yang akan diemban sesuai dengan
minat dan bakatnya, maka akan memudahkan seorang individu dewasa awal dalam
menentukan pekerjan yang akan dijalaninya nati
3.
Kesulitan dalam
pemilihan jabatan
1)
Jumlah dan jenis
pekerjaan yang berbeda
2)
Tuntutan perubahan
kebutuhan yang begitu cepat
3)
Tingkat
fleksibelitas waktu kerja yang rendah
4)
Tugas-tugas yang
kurang jaminan keamanannya
5)
Ada pekerjaan yang
banyak disukai
6)
Pendidikan dan
pelatihan yang pernah diperoleh tidak memenuhi syarat
7)
Sasaran penjurusan
yang diperoleh tidak realistis
8)
Adanya nilai dan
harapan yang tidak realistis
9)
Kemampuan seseorang
yang pernah diperolehnya sangat minim
4.
Penentuan Jabatan,
Pekerjaan dan Keperluan Bimbingan
1)
Prestasi kerja
2)
Perubahan pekerjaan
dengan sukarela
3) Kepuasan
B.
Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan terkait materi
pemilihan dan penentuan jabatan dewasa awal adalah sebagai berikut :
è Agar jabatan yang akan diemban oleh dewasa awal sesuai
dengan bakat ataupun minat yang dimiliki, diharapkan individu dewasa awal peka
terhadap berbagai macam pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki
dan juga memahami berbagai persyaratan yang terdapat dalam pekerjaan tersebut
apakah sesuai dengan kriteria pekerjaan yang diinginkan atau yang seimbang
dengan kemampuan yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,E.B.1993. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Edisi
Kelima). Jakarta: Erlangga
Mappiare, Andi. 1989. Melangkah Menuju Kedewasaan. Surabaya:
Usaha Nasional
Monks,F.J., Knoers,A.M.P & Hadinoto
S.R. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam
Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Santrock. 2002. Life-Span Development (Perkembangan Masa
Hidup). Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Komentar
Posting Komentar